![]() |
| Didit Kurnia. |
KarawangNews.com – Sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengeluhkan kendala dalam penyaluran bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Menanggapi hal itu, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Tirtamulya, Didit Kurnia, memberikan penjelasan kepada wartawan, Senin siang (10/11/2025).
Menurut Didit, total penerima manfaat di Kecamatan Tirtamulya mencapai 4.345 KPM. Namun, hingga saat ini terdapat sebanyak 917 KPM yang belum menerima bantuan.
"Sebagian belum terdistribusi karena berbagai alasan, seperti tidak hadir saat jadwal penyaluran, sudah pindah domisili, meninggal dunia, atau terkena judol (pengecualian data/exclude)," ujarnya.
Ia menjelaskan, nominal bantuan untuk program sembako senilai Rp200 ribu per bulan selama sembilan bulan, namun prosesnya berjalan bertahap seiring dengan adanya perbaikan dan pemadanan data. Penyaluran di Tirtamulya telah dilakukan dalam dua tahap, termasuk pendistribusian untuk data susulan dan sisa penerima pada tahap pertama.
Didit juga menyoroti kendala yang dialami KPM lanjut usia (lansia). Menurutnya, pihak pendamping telah berupaya melakukan penyaluran secara door to door, tetapi ATM atau Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) milik mereka telah ditarik kembali oleh pihak ARM BNI, sehingga KPM lansia diwajibkan mengambil langsung ke kantor Bank BNI.
"Untuk penyaluran berikutnya belum ada informasi resmi dari pihak bank. Kami berharap agar pihak BNI dapat mempertimbangkan penyaluran door to door bagi lansia, mengingat kondisi fisik mereka yang terbatas. Tentu pendamping sosial siap mendampingi proses tersebut," kata Didit.
Terpantau media ini, dengan masih adanya ratusan KPM yang belum menerima haknya, masyarakat berharap koordinasi antara BNI, Dinas Sosial, dan pendamping TKSK dapat segera menemukan solusi agar bantuan tepat sasaran dan tidak menimbulkan beban tambahan bagi warga, terutama kelompok rentan seperti lansia. [Sky]




