![]() |
| Wawan Wartawan. |
KarawangNews.com – Untuk menekan angka kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah dan mewujudkan Sekolah Ramah Anak (SRA), Komisioner Komnas Perlindungan Anak Provinsi Jawa Barat, Wawan Wartawan, meminta Dinas Pendidikan mengoptimalkan peran serta fungsi Guru Bimbingan dan Konseling (BK) di setiap sekolah.
Wawan menegaskan, Guru BK memiliki peran penting dalam pencegahan hingga penanganan bullying. Melalui konseling individu maupun kelompok, Guru BK dapat menumbuhkan empati, membentuk karakter positif, serta berkolaborasi dengan guru dan orang tua untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan suportif.
"Realisasi Sekolah Ramah Anak adalah mimpi kita bersama. Agar anak dapat belajar dan berkembang optimal, praktik bullying harus ditekan dan ditangani serius oleh seluruh lembaga sekolah," ujarnya, Rabu (26/11/2025) siang.
Ia juga menyoroti pola layanan konseling yang dinilai masih menggunakan metode lama. Mengingat anak sekolah kini sangat dekat dengan gadget, Wawan mendorong Dinas Pendidikan menghadirkan layanan konseling digital berbasis aplikasi agar lebih mudah dijangkau siswa.
Menurutnya, layanan bimbingan konseling berbasis online dapat memudahkan pengelolaan data, monitoring perkembangan siswa, hingga pelaksanaan konseling sesuai regulasi POP BK. Siswa pun dapat mengakses konsultasi, asesmen psikologis, hingga terhubung dengan psikolog profesional apabila diperlukan.
Lebih jauh, Wawan menilai tugas Guru BK semakin berat, sehingga pemerintah daerah perlu mempertimbangkan pemberian reward dan insentif pendapatan. Ia juga mendorong Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk memperkuat kolaborasi program bersama Guru BK di sekolah-sekolah.
"Agar parameter Kabupaten Layak Anak dapat terus meningkat, maka kualitas Sekolah Ramah Anak harus terus ditingkatkan, bukan malah menurun," tutupnya. (**)




