• Jelajahi

    Copyright © KarawangNews.com - Pelopor media online Karawang
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Translate

    Puluhan Emak-emak Geruduk SMAN 2 Cikampek, Protes Anak Tak Lolos SPMB

    Jumat, 20 Juni 2025
    Protes puluhan emak-emak warga Desa Dawuan Tengah dan Dawuan Barat datangi SMAN 2 Cikampek, Karawang.


    KarawangNews.com – Puluhan emak-emak mendatangi SMA Negeri 2 Cikampek, Karawang, pada Jumat pagi (20/6/2025) sekira pukul 09.30 WIB. Mereka menyuarakan kekecewaannya terhadap Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang dinilai tidak berpihak pada warga sekitar sekolah.


    Aksi tersebut menuntut pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat agar mengakomodasi aspirasi warga sekitar, khususnya terkait kuota penerimaan siswa baru dari wilayah terdekat.


    “Sekolah ini berada di wilayah kami sendiri. Kenapa anak-anak kami tidak diterima, sedangkan yang rumahnya jauh justru bisa masuk?” kata Yuyun, salah satu perwakilan aksi, saat ditemui di aula SMAN 2 Cikampek.


    Senada, Novi, warga Desa Tengah, Kecamatan Cikampek, yang juga ikut aksi, mempertanyakan sistem seleksi yang tidak memprioritaskan siswa dari desa terdekat.


    “Jarak kami ke sekolah ini sangat dekat. Tapi kenapa justru anak-anak yang jauh diterima?” cetusnya dengan nada kecewa.


    Menanggapi hal itu, ketua SPMB SMAN 2 Cikampek, Ade Suwarna, menjelaskan, pihak sekolah hanya bertindak sebagai pelaksana teknis dan tidak memiliki kewenangan penuh dalam proses seleksi SPMB.


    “Benar, hari ini kami menerima perwakilan warga yang menyampaikan aspirasi. Mereka menyampaikan keberatan terkait anak-anak mereka yang tidak diterima di SMA 2 Cikampek, padahal tinggal di sekitar sekolah," ucapnya.


    "Kami telah berdialog bersama ketua komite secara baik-baik dan aspirasi mereka sudah dituangkan dalam surat pernyataan,” jelasnya.


    Ia juga menyampaikan, keberadaan sekolah penyangga dan sistem zonasi telah diatur dalam Surat Keputusan (SK) dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. 


    Menurutnya, kuota siswa dari sekolah penyangga di SMAN 2 Cikampek dibatasi maksimal 6 orang per rombongan belajar (rombel), dengan total 66 siswa dari 11 kelas.


    “Total siswa kelas 10 yang akan diterima tahun ini sebanyak 462 orang. Rinciannya, 396 siswa reguler dan 66 siswa dari sekolah penyangga. Satu kelas maksimal menampung 42 siswa,” terangnya.


    Ia menambahkan, jumlah total siswa di SMAN 2 Cikampek dari kelas 10 hingga 12. Tahun ajaran sebelumnya mencapai 1.160 orang. Sedangkan untuk tahun ini, jumlah pastinya masih menunggu proses data siswa.


    Terpantau, meski sempat terjadi ketegangan, aksi berlangsung kondusif. Pihak sekolah berharap semua pihak dapat memahami bahwa sekolah hanya menjalankan sistem yang telah ditetapkan oleh dinas.


    Asep Saepudin. (kiri)

    Sementara itu seorang warga Dawuan Tengah, Asep Saepudin menegaskan, akan berupaya melayangkan surat protes ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan berharap anak-anak ini bisa diterima di SMAN 2 Cikampek.


    "Kami warga Desa Dawuan Tengah bersama orangtua murid lainnya akan membuat pernyataan keberatan atas sistem yang dinilai menghambat anak-anak untuk bisa belajar di sekolah terdekat," ujarnya.


    Lihat videonya ...


    [sky]

    Kolom netizen

    Buka kolom netizen

    Lentera Islam


    Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah: 153)

    Berita Terbaru