• Jelajahi

    Copyright © KarawangNews.com - Pelopor Media Online di Karawang
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Harlah Bung Karno di Rengasdengklok Bukan Kampan ye Mega-Prabowo

    Kamis, 04 Juni 2009

    RENGASDENGKLOK, RAKA - Acara 6 Juni besok di Tugu Proklamasi Rengasdengklok bukan kegiatan kampanye, acara itu murni memperingati hari lahir Bung Karno ke-108 untuk mengingatkan kembali nilai-nilai Soekarnoisme, terutama perhatian Bung Karno pada Marhaen yaitu sekelompok 'wong cilik' yang terpinggirkan.
     
    Demikian kata Sekertaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Karawang, H. Deden Darmansyah kepada RAKA, Rabu (3/6) siang. Menurutnya, Rengasengklok ini merupakan pembuka pintu bagi kemerdekaan Indonesia, jika tidak ada momen di Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945 lalu, maka belum tentu ada peristiwa 17 Agustus di negeri ini.
     
    "Kita ingin menarik perhatian pemerintah pusat tentang makna peristiwa Rengasdengklok maupun rumah singgah Bung Karno yang hingga kini tidak mendapat perhatian serius dari pemerintah," ujarnya.
     
    Didalam acara itu, sambung Deden, diharapkan warna politik apapun bisa hadir di sana, untuk mengenang kecintaan terhadap proklamator bangsa ini. Dan untuk menjadikan Rengasdengklok sebagai lokasi hari lahir Bung Karno tidaklah mudah, pihak DPC PDI Perjuangan Karawang terus berupaya meyakinkan pada pimpinan PDI Perjuangan pusat bahwa kota Rengasdengklok ini adalah bagian dari sejarah perjalanan Bung Karno dan kemerdekaan bangsa ini.
     
    Diperkirakan, acara itu akan dihadiri sekitar 100 ribu masa dari masyarakat Provinsi Banten, DKI dan Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) yang akan hadir memenuhi lapangan tugu proklamasi. Dengan demikian diharapkan Karawang akan menjadi perhatian nasional.
     
    Badan Pemenangan Pemilihan Umum DPC PDI Perjuangan Kabupaten Karawang, H. Tono Bahtiar menjelaskan, pada 6 Juni besok adalah sebuah momen yang luar biasa, karena pada prinsipnya hari lahir Bung Karno ini sama seperti hari lahir pahlawan lainnya. "Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya. Paham Soekarno ini bukan paham yang terlarang, maka selayaknya bangsa ini bisa menghargai jasa mulia Bung Karno yang telah memerdekakan negara ini dari belenggu penjajahan," jelasnya.
     
    Dan kedepannya rumah singgah Bung karno ini akan diambil alih oleh keluarga besar Bung Karno. Jika pemerintah belum bisa mengambil alih status rumah itu, maka keluarga Bung Karno akan mengambil alih, seperti lokasi sejarah lainnya yaitu batu tulis Bogor dan lainnya. Dan pada kesempatan kunjungan Megawati ke Rengasdengklok itu, dia akan singgah ke rumah sejarah Djaw Kie Siong.
     
    "Kami mengucapkan terima kasih kepada keluarga Djaw Kie Siong yang telah merawat dan memeliharanya tempat singga Bung Karno itu selama 64 tahun, meski tanpa perhatian dari pemerintah, tapi keluarga itu sanggup menjaganya," ucapnya.
     
    Rumah milik Djaw Kie Siong itu adalah rumah bersejarah, tempat musyawarah para intelektual negara berkumpul di rumah itu, karena pada saat itu kondisi negara sedang genting. Dan Rengasdengklok merupakan basis tentara PETA (Pembela Tanah Air) paling kuat yang ikut mengawal proses pengalihan kekuasaan dari tentara penjajah.
     
    Maka, lanjutnya, tidak salah jika Rengasdengklok dijadikan lokasi hari lahir Bung Karno ke-108. Kata dia, acara ini sudah banyak sambutan luar biasa dari berbagai daerah. Dan pihaknya berharap acara harlah itu sukses sesuai harapan semuanya. Hari ini tim, Kamis (4/6) peralatan pendukung akan dibawa dari Jakarta ke Tugu Proklamasi Rengasdengklok. (spn)
     
    Kolom netizen

    Buka kolom netizen

    Lentera Islam


    Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah: 153)

    Berita Terbaru

    lingkungan

    +