BEKASI, KarawangNews.com - Anggota DPRD dari Partai NasDem, Minarno (51) dilempar kursi dan dipukuli Ketua DPC PDI-P Bekasi, Soleman dan kawan-kawannya, pengeroyokan ini terjadi di tempat pleno penghitungan suara Pemilu KPU Bekasi di GOR Tambun, Kecamatan Tambun Timur, Bekasi, Minggu (12/5/2019) sore.
Akibat pengeroyokan itu, Minarno terbaring menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi, karena sekujur tubuhnya luka memar. Pengeroyokan terjadi ketika Minarno hadir menjadi saksi Partai NasDem, saat penghitungan suara tingkat Kecamatan Tambun Selatan.
Pengakuan Minarno, dia datang terlambat hanya menyisakan lima Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang belum dihitung, saat itu penghitungan menyisahkan dua desa yakni Desa Mangunjaya dan Desa Sumberjaya.
Kemudian, pukul 03.00 WIB, Minarno beranjak hendak mencari tempat untuk makan sahur, di pintu keluar dia diwawancara sejumlah wartawan dan mengungkapkan terkait hasil perolehan suara sementara Partai NasDem.
Usai wawancara, Minarno dipanggil untuk menemui Soleman, tanpa curiga ia pun menghampiri Soleman yang tak jauh dari lokasi wawancara.
"Saat sampai lokasi, Soleman ini langsung teriak ke saya, sok tau lu'," katanya.
Tak hanya diteriaki, Minarno dilempar kursi oleh Soleman, tetapi kursi itu bisa ditangkis Minarno. Tak cukup disitu, Minarno dikeroyok, dipukuli dan ditendang kawan-kawan Soleman.
"Kejadiannya begitu singkat, saya sibuk nangkis," katanya.
Minarno pun terjatuh, bagian hidungnya berdarah. Ia pun segera diamankan pihak kepolisian dan dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan visum. Kemudian Minarno segera melaporkan kejadian itu ke Polres Metro Bekasi.
Akibat pengeroyokan itu, Minarno mengalami luka memar di bagian hidung, bibir dan kelingking serta tulang iga bawah, gigi depannya juga goyang dan telinga lecet.
Diakui Minarno, dia tidak mengetahui pasti apa yang mengakibatkan Soleman dan kawan-kawannya melakukan pengeroyokan. Kata Minarno, sebelumnya dia tidak punya masalah dengan Soleman dan kawan-kawannya. (rls/spn)
Akibat pengeroyokan itu, Minarno terbaring menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi, karena sekujur tubuhnya luka memar. Pengeroyokan terjadi ketika Minarno hadir menjadi saksi Partai NasDem, saat penghitungan suara tingkat Kecamatan Tambun Selatan.
Pengakuan Minarno, dia datang terlambat hanya menyisakan lima Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang belum dihitung, saat itu penghitungan menyisahkan dua desa yakni Desa Mangunjaya dan Desa Sumberjaya.
Kemudian, pukul 03.00 WIB, Minarno beranjak hendak mencari tempat untuk makan sahur, di pintu keluar dia diwawancara sejumlah wartawan dan mengungkapkan terkait hasil perolehan suara sementara Partai NasDem.
Usai wawancara, Minarno dipanggil untuk menemui Soleman, tanpa curiga ia pun menghampiri Soleman yang tak jauh dari lokasi wawancara.
"Saat sampai lokasi, Soleman ini langsung teriak ke saya, sok tau lu'," katanya.
Tak hanya diteriaki, Minarno dilempar kursi oleh Soleman, tetapi kursi itu bisa ditangkis Minarno. Tak cukup disitu, Minarno dikeroyok, dipukuli dan ditendang kawan-kawan Soleman.
"Kejadiannya begitu singkat, saya sibuk nangkis," katanya.
Minarno pun terjatuh, bagian hidungnya berdarah. Ia pun segera diamankan pihak kepolisian dan dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan visum. Kemudian Minarno segera melaporkan kejadian itu ke Polres Metro Bekasi.
Akibat pengeroyokan itu, Minarno mengalami luka memar di bagian hidung, bibir dan kelingking serta tulang iga bawah, gigi depannya juga goyang dan telinga lecet.
Diakui Minarno, dia tidak mengetahui pasti apa yang mengakibatkan Soleman dan kawan-kawannya melakukan pengeroyokan. Kata Minarno, sebelumnya dia tidak punya masalah dengan Soleman dan kawan-kawannya. (rls/spn)
