 |
| Kepala Desa Karyabakti Tamin Tisna, door to door lakukan sosialisasi ke rumah-rumah warga penerima bansos. (08/12) |
KarawangNews.com - Menyandang status sebagai keluarga miskin tentu saja tidak nyaman. Tapi, setidaknya itu lebih terhormat daripada mereka yang ternyata pura-pura miskin lalu menerima berbagai bantuan yang dikucurkan pemerintah.
Maka dari itu, Pemerintah Desa Karyabakti, Kecamatan Batujaya mengeluarkan kebijakan dengan memberi label (labelisasi) di dinding rumah bagi keluarga yang menerima manfaat dari bantuan sosial pemerintah.
Kepala Desa Karyabakti, Tamin Tisna mengatakan stempel miskin ini bertujuan untuk menyadarkan penerima bansos, khususnya bagi KPM yang keadaan ekonominya dinilai sudah layak. Diharapkan olehnya, para KPM tersebut mundur secara mandiri dan sukarela dari kepesertaan bansos, baik PKH maupun sembako.
"Pelabelan rumah keluarga miskin ini dilakukan sebagai bentuk transparansi kepesertaan program bansos PKH dan BPNT serta untuk mencegah tumpang tindih program dengan lembaga lain," terang Tamin.
Lebih lanjut, Tamin menegaskan pelabelan keluarga miskin ini dilakukan lewat pendekatan persuasif, dengan menyemprotkan cat pylox ke dinding rumah bertuliskan 'penerima bantuan keluarga miskin' yang tersebar di 7 dusun di Desa Karyabakti, dengan jumlah rumah sebanyak 497 KPM.
 |
| Ketua BPD Desa Karyabakti Nesin, turut menghadiri proses labelisasi di salah satu rumah warga di Dusun Sungaiterong. |
"Dengan adanya kegiatan labelisasi ini, kami berharap penerima bantuan sosial benar-benar tepat sasaran sehingga bisa mengurangi kecemburuan sosial dari yang tidak mendapatkan," ujarnya.
Sementara, PSM Desa Karyabakti Abdul Rojak, menjelaskan program pelabelan rumah keluarga miskin ini sebagai penanda sekaligus bentuk identifikasi data di lapangan. Menurutnya, bilamana warga berkeberatan rumahnya diberi label, Rojak mempersilahkan KPM tersebut mengundurkan diri dari kepesertaan bansos.
"Pesan morilnya, yang paling penting adalah apabila ada warga yang lebih dari mampu untuk memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari, sebaiknya agar mengundurkan diri sebagai penerima bansos," tandas Rojak. [Red]
