 |
| KH. Ahmad Gozali, S.Ag.,M.Pd. (foto:Sky) |
KarawangNews.com – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Karawang melalui program PWI Karawang Peduli bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Karawang menggelar pelatihan pemulasaran jenazah bagi laki-laki dan perempuan muslim, Jumat (24/10/2025) siang.
Kegiatan ini diikuti anggota PWI Karawang dan Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) di sekretariat PWI Karawang, Jawa Barat. Pelatihan tersebut dipandu KH. Ahmad Gozali, S.Ag., M.Pd., dari Bidang Pendidikan dan Ekonomi Syariah MUI Karawang.
Pada kesempatan tersebut, KH. Ahmad Gozali mengapresiasi langkah PWI Karawang yang melibatkan wartawan dalam kegiatan bernuansa religius ini.
"Saya bangga, teman-teman wartawan dan keluarganya mau belajar soal pemulasaran jenazah. Ini ilmu penting dan menjadi bagian dari amal kebaikan di masyarakat," ungkapnya.
Ia menjelaskan, pelatihan tersebut mencakup tata cara memandikan, mengkafani, menshalatkan, hingga menguburkan jenazah sesuai syariat Islam. KH. Ahmad juga menyoroti menurunnya regenerasi amil pemulasaran di masyarakat, sehingga kegiatan seperti ini dinilai penting untuk menjaga kesinambungan tradisi dan pengetahuan keagamaan.
Dalam tausiyahnya, KH. Ahmad mengutip firman Allah dalam Surat Ali Imran ayat 185 tentang kepastian kematian dan pentingnya mempersiapkan diri menghadapi akhirat. Ia juga menyampaikan sabda Rasulullah SAW:
"Barang siapa yang memandikan jenazah lalu menutupi aibnya, Allah akan memberinya ampunan empat puluh kali lipat. Dan siapa yang menggali kubur untuknya, akan diberi pahala seperti orang yang memberi tempat tinggal hingga hari kiamat."
Sementara itu, Ketua PWI Karawang Peduli, Iwan Sugriwa, menyebut pelatihan ini sebagai wujud kepedulian sosial PWI Karawang kepada anggota dan masyarakat.
"Wartawan tidak hanya bertugas menyampaikan informasi, tetapi juga harus bisa memberi manfaat nyata bagi lingkungan," kata Iwan.
Ia berharap, kegiatan ini dapat menumbuhkan empati dan kepekaan sosial di kalangan wartawan.
"Kami ingin anggota PWI tidak hanya cakap menulis berita, tetapi juga memiliki kepekaan kemanusiaan dan keagamaan. Semoga kegiatan ini menjadi ladang amal dan inspirasi bagi organisasi lain," ujarnya. [*]
