![]() |
H. Salim. |
KarawangNews.com – Proyek pembangunan jembatan rangka baja di Desa Pucung, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, jalur penghubung utama Tirtamulya–Cikampek sekaligus akses angkutan sampah ke TPA Jalupang, kini bak monumen tak bertuan. Sudah delapan bulan pembangunan terhenti, sementara pembebasan lahan belum jelas ujungnya.
H. Salim (55), warga Bakantambun, Desa Pucung, RT 01/RW 08, mengaku merasakan dampak ekonomi langsung dari mandeknya proyek tersebut.
"Dulu usaha lancar, sekarang seret dan merugi. Sudah delapan bulan kami menunggu, tapi nggak ada kepastian," keluhnya kepada wartawan, Kamis (14/8/2025) siang.
Ia menyebut, pembebasan lahan yang dijanjikan pemerintah pun masih menggantung. Kata H. Salim, lahan yang dibebaskan untuk proyek ini kurang lebih sekitar 300 meter, dengan lebar jalan direncanakan 8–11 meter dan panjang lahan di seberang selatan sekitar 30 meter.
"Kami cuma minta disegerakan, biar aktivitas normal lagi. Jangan biarkan warga menunggu tanpa kepastian," tegasnya.
Sementara itu, dikutip dari Ayo Karawang, Kepala Dinas PUPR Karawang, H. Rusman, menyatakan pembebasan lahan jembatan ini seharusnya selesai pada Mei 2025 dengan anggaran mencapai Rp2 miliar, lanjut pengerjaan proyek sekitar Juli. Namun hingga berita ini diturunkan, sejumlah pihak terkait belum memberikan keterangan resmi.
Faktanya, di lapangan hanya tampak kerangka baja berdebu membisu di tengah ketidakpastian. [Sky]