BeritaKarawang.com - Untuk meningkatkan pendapatan, kesejahteraan petani dan terciptanya ketahanan pangan, maka gerakan usaha budidaya mina padi dianggap sebagai usaha terpadu yang dapat meningkatkan produktivitas lahan sawah.
Demikian kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad pada acara penaburan benih ikan di lahan mina padi, BLUPPB (Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya), Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar, Senin (3/5/2010) siang.
Kata dia, usaha pertanian melalui sistem mina padi merupakan upaya dalam mengoptimalkan potensi lahan sawah irigasi dan peningkatan pendapatan petani. Mina padi merupakan satu strategi yang telah lama dilakukan para petani, dari sistem monokultur ke sistem disversifikasi pertanian.
Pola ini, selain dapat meningkatkan produktivitas lahan, juga dapat meningkatkan keragaman hasil pertanian, meningkatkan pendapatan petani, meningkatkan kesuburan tanah air, juga mengurangi hama penyakit pada tanaman padi.
Dan tentunya, Fadel meminta menggunakan jenis padi unggul pula sesuai dengan kondisi lahan sawah dan pemilihan jenis ikan unggul pula dengan daya serap dan nilai ekonomis tinggi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan.
Ditempat sama, Dirjen Perikanan Budidaya, Made L. Nurdjana menyatakan, petani bisa memanfaatkan ikan mas, tawes, nilem dan nila yang ditanam di sawah mereka, juga bisa dikembangkan udang galah yang mempunyai harga jual lebih tinggi dibanding ikan.
Diketahui, Propinsi Jawa Barat merupakan daerah yang masyarakatnya tercatat paling banyak mengembangkan pola usaha mina padi ini. Saat ini, tercatat pemilik sawah atau perusahaan perikanan budidaya sawah mencapai 86.221 unit dan menyerap tenaga kerja sebanyak 172.893 orang. (**)