• Jelajahi

    Copyright © KarawangNews.com - Pelopor Media Online di Karawang
    Best Viral Premium Blogger Templates

    TPI Tidak Manusiawi, Siswa Sakit Wajib UN

    Senin, 29 Maret 2010
     
    BeritaKarawang.com - Siswi SMK Perbankan Indonesia (PI) terpaksa harus mengikuti UN (Ujian Nasional) ulangan. Pasalnya, siswi bernama Romlah, Jurusan Administrasi, alamat Desa Kemiri, Jayakerta ini tidak ikut UN sehari karena sakit parah.
     
     
    Di hari pertama, Romlah mengikuti UN di klinik Kecamatan Cibuaya, dia mengikuti UN di klinik atas desakan pihak sekolah kepada TPI (Tim Pengawas Independen) UN.
     
     
    Namun, pada hari kedua UN, TPI tidak menghendaki Romlah mengikuti UN di ruang perawatan, dengan alasan tenaga TPI kurang dan semua terkonsentrasi UN di sekolah, sehingga Romlah yang sakit parah tidak bisa mengikuti UN.
     
     
    Padahal, secara fisik memang siswi ini sakit, tapi dia sanggup mengikuti UN di tempat tidurnya dalam klinik. Akhirnya, Romlah memaksakan diri pergi sekolah dalam kondisi sakit.
     
     
    Pada hari berikutnya, dia pingsan usai mengerjakan soal UN di dalam kelasnya. Dan pada hari terakhir UN, dia memaksakan ke sekolah dan sakitnya semakin parah.
     
     
    Kepala SMK Perbankan Indonesia, Bambang Pranowo prihatin melihat kondisi siswanya ini. Kata dia, TPI tidak antisipasi melakukan hal seperti ini, sehingga Romlah harus ketinggalan UN sehari.
     
     
    Memang ada UN ulangan, kata Bambang, tapi tidak bisa secara otomatis melegitimasi kurang persiapan panitia, harusnya kondisi Romlah bisa dipertimbangkan.
     
     
    "Romlah harus mengikuti UN susulan karena TPI tidak sanggup mengikuti kondisi siswa sakit. UN susulan ini bukan karena siswa yang tidak siap, tapi karena TPI yang tidak siap," jelasnya.
     
     
    Diungkapkan Bambang, TPI tidak bisa memberikan soal UN pada siswa sakit. Untuk melakukan hal seperti ini sakja, harus menempuh prosedur yang berbelit-belit. "UN harunya terlihat manusiawi, tidak mempersulit seseorang, meskinya panitia memperhitungkan banyak aspek, terutama bagi siswa sakit seperti Romlah," ucapnya.
     
     
    Kata Bambang, alasannya keterbatasan pengawas tidak beralasan, harusnya UN bagi siswa sakit melihat sisi kemanusiaannya, tidak perlu pengawasan seperti di kelas.
     
     
    UN ulangan hanya bagi siswa yang tidak siap mengikuti UN, sedangkan Romlah sakit tapi dia masih mampu mengikuti UN, tapi tempatnya harus di dalam ruangan tempat dia dirawat.
     
     
    Jika harus memaksa ke sekolah, sama saja Romlah seperti siswa lainnya yang sehat, sedangkan Romlah dalam kondisi sakit. (*)
    Kolom netizen

    Buka kolom netizen

    Lentera Islam


    Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah: 153)

    Berita Terbaru

    lingkungan

    +