Sejumlah warga rebutan nasi tumpeng, air dan bibit padi.
BeritaKarawang.com - Desa Sindangsari, Kecamatan Kutawaluya gelar hajat bumi, Senin (16/11/2009) mulai jam 13.00 - 16.00 WIB. Hajat bumi ini merupakan warisan kebudayaan 'nenek moyang' yang terus dilestarikan masyarakat Karawang hingga sekarang. Dan ritual ini untuk dilakukan usai panen dan menyabut musim tanam.
Di Desa Sindangsari, hajat bumi ini baru dilaksanakan tahun sekarang, acara ini pun dimeriahkan pagelaran wayang golek dalang Ujang Muhtar dari Cilewo pukul 21.00 WIB hingga pagi. Kata Kaur Kesra Sindangsari, Haryono mengatakan, acara ini menghabiskan anggaran dana hingga Rp 15 juta yang terkumpul dari swadaya masyarakat.
Ruwatan ini digelar di lima perempatan jalan masing-masing dusun yang biasa dilalui penduduk setempat. Dalam ritual ini, tiap dusun mengirimkan sesaji yang terdiri dari nasi tumpeng, alat rumah tangga dan alat pertanian. Sesaji itu diarak dari tempat ruwatan di kantor desa sebelum diperebutkan di tiap perempatan jalan.
Hasil rebutan itu, masing-masing warga berhasil mengambil bibit padi, air suci kembang yang dipercaya bisa membawa berkah dan tumpeng yang dimakan langsung di tempat oleh warga. Sedangkan air kembang itu disiram di sepanjang jalan desa dan bibitnya ditebar di sawah yang akan ditanam padi. (*)
