• Jelajahi

    Copyright © KarawangNews.com - Pelopor Media Online di Karawang
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Infrastruktur Pertanian Masih Minim

    Rabu, 03 Juni 2009
    RENGASDENGKLOK, RAKA - Infrastruktur pertanian di Kabupaten Karawang masih dianggap beberapa petani sangat kurang mendukung untuk produksi mereka. Diakui beberapa petani selama ini petani dalam kondisi berat, kadang petani sering ragu-ragu menanam, karena takut terjadi musibah banjir atau sebaliknya kekeringan.


    Pantauan RAKA, beberapa petani yang nekat menanam malah menjadi rusak karena diterjang hujan deras dan terpaksa rugi harus mengulang 2-3 kali tanam. Ada juga yang sebaliknya, ratusan hektar sawah kekeringan, seperti di Kecamatan Pakisjaya. Ini akibat sarana pertanian yang kurang mendukung.


    Kendati demikian, tidak semua petani mengalami hal tersebut, semisal golongan air irigasi 4 dan 5, yang lokasinya paling ujung dekat pantai. Kondisi di daerah ini sangat parah, tepatnya di Kecamatan Cibuaya, Tirtamulya, Cilamaya dan Cilebar. Di kecamatan Cilebar, kadang areal sawah terendam seperti danau luas yang terhampar.

       
    Iklim yang tidak pasti ini terjadi sehak tahun 2007 lalu, kemudian terjadi kemunduran tanam akibat kekeringan panjang. Para petani mengungkapkan khawatir akan terjadi kering panjang lagi disaat petani membutuhkan air untuk pertumbuhan padi. "Saya juga ingat kondisi seperti ini makin lama makin sering," ungkap wawan, petani asal Cilebar, kepada RAKA beberapa waktu lalu.
    Jika tanam gagal, beberapa buruh tani mencari pekerjaan lain seperti menjadi tukang batu. Petani lain berusaha untuk mengembangkan usaha lain seperti dagang, tapi memang dalam kondisi cuaca yang tidak menentu peluang seperti itu juga terbatas. Dana juga mulai menipis, karena tunda tanam maka duit terpakai untuk kehidupan sehari hari.


    Sementara itu, pemerintah seolah tidak melihat kondisi petani sampai kesana, karena masalahnya program-program pemerintah bersifat umum. Tidak ada program khusus untuk infrastruktur pertanian. Artinya program yang baik pun belum tentu mengatasi masalah karena masalahnya sendiri memang beda. Dengan demikian perlu fokus program dalam hal mengatasi situasi kerentanan akibat ketidakpastian iklim.


    Memang ada usaha pembagian pompa dan penggantian benih yang kebanjiran pada waktu kekeringan, seperti di Kecamatan Pakisjaya, tapi masalahnya semakin besar, karena masalah ketahanan pangan dan ekonomi rumah tangga. Malah justru sekarang petani kecil dan buruh tani pada menghutang ke orang yang lebih mampu. Perbaikan irigasi sudah mulai dilakukan sehingga beberapa tempat yang biasanya banjir sudah tidak lagi, tapi masalahnya di beberapa tempat baru ada saluran yang diperbaiki, saluran pembuangan belum di perbaiki. Jika hujan terjadi maka meluber dan menggenangi sawah.


    Di Kecamatan Tirtamulya, luasan lahan 150 hektar dalam kondisi normal hanya 60 hektar yang bisa ditanami karena kekurangan air. Dan sempat suatu musim justru semua tidak bisa ditanami karena kebanjiran besar dengan jebolnya tanggul Sungai Citarum. Di Kecamatan Cilebar, terdapat ratusan hektar sawah terendam dan menjadi seperti lautan. (spn)

    Kolom netizen

    Buka kolom netizen

    Lentera Islam


    Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah: 153)

    Berita Terbaru

    lingkungan

    +