RENGASDENGKLOK, RAKA - Bupati Karawang Drs. Dadang S. Muchtar membuka O2SN (Olimpiade Olahraga dan Seni Nasional) tingkat kabupaten di Tugu Rengasdengklok, Rabu (6/5) pagi. Pada acara ini semua kecamatan se-kabupaten mengirimkan kontingen olah raga untuk memboyong piala O2SN kabupaten.
Acara itu sendiri digelar di Kecamatan Rengasdengklok bukannya tanpa alasan. Menurut bupati dipilihnya Rengasdengklok karena kota itu memiliki nilai sejarah perjuangan. Senada dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang, Yan Zuwarsyah, mengatakan banyak masyarakat Karawang sendiri yang belum mengetahui tugu sejarah Rengasdengklok. Karena itu harus diperkenalkan kepada semua pihak.
"Tugu Rengasdengklok perlu diketahui oleh semua siswa sekabupaten Karawang," kata Yan Zuwarsyah, seraya mengatakan hal itu juga yang membuat pelaksanaan O2SN tahun ini sengaja dilaksanakan di Kecamatan Rengasdengklok. Setiap tahun, kata Yan, O2SN akan terus dilaksanakan di semua kecamatan seluruh kabupaten, ini supaya masing-masing kecamatan bisa mengenali kecamatan lainnya. Jika dibandingkan dengan kecamatan lainnya, di Rengasdengklok ini terdapat tempat sejarah kemerdekaan Republik Indonesia yang bisa menjadi catatan dan wawasan bagi peserta O2SN yang ikut turnamen. "Itulah intinya, kita memang sengaja memperkenalkan lokasi sejarah," tukasnya.
Pada O2SN ini, tiap perwakilan siswa tiap kecamatan se-kabupaten berjuang meraih juara umum. Acara yang berlangsung selama dua hari dari tanggal 6-7 Mei 2009 ini akan dilombakan sepak bola mini, bola voli mini, bulu tangkis, tenis meja, atletik, sepak takraw dan catur. Sedangkan untuk lomba seni diantaranya, melukis, cipta puisi, cipta lagu, kerajinan tangan, pupuh, solo, pidato, mengarang, dongeng dan paduan suara yang pelaksanaannya akan dilaksanakan bersamaan dengan olah raga.
Peserta yang mengikuti O2SN ini adalah siswa-siswi yang telah meraih juara 1,2 dan 3 O2SN di tingkat kecamatan masing-masing. Selama menjelang O2SN kabupaten, semua kecamatan terus melakukan bimbingan untuk pesertanya mulai dari bimbingan hingga latihan. Sedangkan, panitia O2SN sudah mempersiapkan acara besar ini jauh hari sebelum pelaksanaan berlangsung. Pihak panitia O2SN menyatakan, dari pembukaan sampai berakhirnya O2SN tidak ada hal yang merugikan dan membuat kecemburuan dari peserta.
Di O2SN ini, panitia menjauhi unsur subjektif, karena tujuannya Olimpiade ini untuk cari bibit hingga provinsi, nasional dan internasional, nama Olimpiade ini memiliki konsekuensi hingga internasional. Sehingga usia pesertanya dibatasi, yaitu kelahiran 1 Januari 1997 dan kelas 5, kalau kelas 6 tidak bisa, begitupun sebaliknya kalau kelas 5 tapi kelahirannya lebih tua, itu tidak bisa juga. (spn)