Porpri di aula Desa Kuta Ampel, Kecamatan Batujaya.
BATUJAYA, RAKA - Kamis (22/1), Persatuan Olah Raga Pernapasan Indonesia (Porpri) Karawang memberikan bantuan sosial kepada warga yang dilanda banjir. Total bantuan sebanyak 100 karung beras, 160 dus mie instant, 170 dus air mineral dan 7 dus obat-obatan.
Bantuan pertama diturunkan di Desa Kalangsari, Kecamatan Rengasdengklok. Selain bantuan makanan dan obat-obatan, secara psikolgis Porpri menghibur warga korban banjir. Bantuan kedua diturunkan untuk Desa Rengasdengklok Utara, kemudian diteruskan ke Desa Kuta Ampel, Kecamatan Batujaya termasuk Kecamatan Tirtajaya.
Setelah menurunkan bantuan di Kecamtan Rengasdengklok, Batujaya dan Tirtajaya, rombongan Porpri ini menurunkan bantuan di Gempol, Kecamatan Karawang Barat, termasuk Purwadanan dan Suka Makmur, Kecamatan Teluk Jambe Barat. Obat-obatan yang dibagikan terdiri dari bodrexin, parasetamol, tolak angin, kayu putih, obat sakit perut, pembalut wanita, tissu dan dilengkapi dengan piring, mangkok, gelas dan sendok.
Ketua Porpri Karawang, Olih L.A Hidayat, SH menjelaskan, sumbangan ini dari non partisan dan dibagikan kepada masyarakat yang sedang dilanda musibah tanpa membedakan suku bangsa dan keturunan. Pada santunan sosial ini hadir guru besar Porpri, Chandra Herawati. "Kami sudah bagikan sumbangan ke beberapa lokasi musibah, kami ingin meringankan mereka," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Rengasdengklok Utara, Enin Saputra menjelaskan, banjir masih menggenangi pemukiman di tiga dusun, diantaranya Dusun Cikangkung Barat I, Kalijaya I dan Dusun Kalijaya II dengan ketinggian air sekitar selutut orang dewasa. Diperkirakan, banjir besar akan terjadi lagi seperti tahun lalu pada bulan mendatang, mengingat hingga berita ini diturunkan, hujan lebat terus turun.
Pada kesempatan menerima bantuan Porpri Camat Tirtajaya Drs. H. Wawan Setiawan mengatakan, banjir di wilayahnya hanya dampak dari jebolnya tanggul Citarum. Memang air sudah surut dan kondisi masyarakat sudah normal, tapi masih ada 170 rumah terendam di Desa Kutamakmur, Srijaya dan Srikamulyan karena kondisi tanahnya rendah sehingga mudah air menggenangi pemukiman. Sampai kemarin, tiga desa itu masih teredam setinggi setengah betis orang dewasa. Sedangkan tambak ikan bandeng sempat terendam, tapi kerugiannya 0%, karena para petani tambak sudah mengambil ikan sebelum banjir datang.
Hal senada di katakan Camat Batujaya, Drs. Dedi Ahdiyat, sekitar 12 rumah di Dusun Tangkil, Desa Kuta Ampel ambruk diterjang luapan Sungai Citarum, Saat ini ke dua belas kepala keluarga masih tidur ditenda darurat dan mushola setempat. Selain itu, pasca banjir ini banyak penyakit bermunculan, seperti gatal-gatal dan ispa. Tidak ada korban meninggal akibat banjir, kecuali satu warga yang mengidap penyakit asma, dia meninggal karena tidak kuat menahan dingin di tenda pengungsian. "Saya mengucapkan terima kasih kepada Porpri yang telah meringankan beban masyarakat yang telah ditimpa musibah banjir," ujarnya. (spn)