 |
| Agus Setiawan. (foto:Sky) |
KarawangNews.com – Warga Perumahan Bakti Praja Blok A1, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, menyoroti dugaan tebang pilih dalam proyek perbaikan jalan umum di lingkungan mereka, terutama di sekitar Masjid Jami’ Al-Ikhsan.
Pantauan di lokasi pada Selasa (28/10/2025) siang, menunjukkan sebagian jalan di perumahan itu sudah diaspal mulus, sementara akses menuju area masjid justru masih berlubang dan rusak.
Pengurus Masjid Jami’ Al-Ikhsan, Agus Setiawan, mengungkapkan kekecewaannya atas kondisi tersebut.
"Kami cuma komplen aja, area sekitar masjid ini dari awal perumahan berdiri sudah jelek banget. Katanya harus ada serah terima dulu biar pemerintah bisa bantu, tapi nyatanya yang lain udah pada diperbaiki," ungkap Agus dengan nada kecewa.
Ia menilai, perbaikan jalan di lingkungan Bakti Praja tidak dilakukan secara merata.
"Yang di depan udah bagus, katanya dari aspirasi. Tapi yang ke arah masjid belum, masih sekitar 100 meter lagi dibiarkan rusak. Jangan pilih kasih," tegasnya.
Agus menambahkan, kawasan Perumahan Bakti Praja sebenarnya berada di lokasi strategis dan dekat dengan pusat pemerintahan, namun kondisi jalan justru memprihatinkan.
"Kita ini dekat kantor pemerintahan, tapi malah kelihatan kumuh. Malu kalau ada tamu datang. Masa perumahan strategis kayak gini jalannya rusak begini?" katanya geram.
Warga berharap pemerintah segera menindaklanjuti keluhan tersebut dan tidak melakukan diskriminasi dalam pembangunan infrastruktur.
"Kami cuma minta keadilan. Jangan sampai ada kesan tebang pilih dalam perbaikan jalan. Semua warga punya hak yang sama," tandas Agus.
Hal senada disampaikan warga lainnya, NN (50). Ia menyebut, jalan di Blok A1 Nomor 11, yang berada di sekitar Masjid Al-Ikhsan, masih terabaikan.
Menurut NN, semula proyek pengaspalan disebutkan untuk area sekitar masjid. Namun kenyataannya, jalan utama dan jalan menuju area belakang justru yang diperbaiki, sementara Blok A1 tidak tersentuh.
"Lihat aja, aspalnya juga tipis dan bergelombang. Ini Bupati Karawang Aep Syaepuloh jangan sampai dibohongi sama anak buahnya," ujarnya.
Ia menduga ada pihak tertentu yang mendapat prioritas perbaikan jalan melalui jalur aspirasi, sementara area masjid diabaikan.
"Katanya atas permintaan orang Pemda, tapi kita nggak tahu pasti. Akhirnya blok lain diaspal, tapi Blok A1 enggak kebagian, cuma satu gang aja," jelasnya.
Panjang jalan yang belum diaspal diperkirakan sekitar 100 meter lebih dengan lebar 6 meter, atau setara dengan 13 rumah ditambah lingkar jalan.
"Kalau diukur kira-kira 13 kali 6 meter. Di RT 1 dan RT 2 semua udah diaspal, cuma Blok A1 aja yang belum. Ya wajar kalau warga ngerasa nggak adil," keluhnya.
Ketika ditanya apakah lurah setempat sudah meninjau lokasi, warga menyebut belum ada.
"Belum, lurah belum ke sini. Kayaknya proyek ini diajukan langsung sama pihak yang ngurus proyek, bukan dari pemerintah desa. Kita juga nggak tahu dananya dari mana, apakah dari swadaya warga atau dari Pemda," ungkapnya.
Lebih lanjut, warga menuturkan mereka sempat dimintai sumbangan untuk kebutuhan konsumsi para pekerja proyek.
"Katanya sih minta seikhlasnya buat makan dan rokok tukang. Tapi kan jadi gimana ya, udah keluar uang, tapi jalan kita malah nggak diaspal. Ya kecewa aja, rasanya nggak adil," ucapnya. [Sky]
