![]() |
Jembatan rangka baja Kampung Bakantambun, Desa Pucung, Kecamatan Kotabaru, Karawang, Jawa Barat. |
KarawangNews.com – Setelah delapan bulan terbengkalai bak monumen tak bertuan, proyek pembangunan Jembatan rangka baja di Kampung Bakantambun, Desa Pucung, Kecamatan Kotabaru, Karawang, Provinsi Jawa Barat akhirnya kembali berproses.
Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) serta Kantor Jasa Surveyor Pertanahan (KJSP) mulai melakukan pengukuran lahan, Jumat (3/10/2025).
Kepala Dinas PUPR Karawang, Rusman, menegaskan tahap pengukuran lahan sudah berjalan.
"Hari ini KJSP bersama BPN melakukan survei untuk menentukan peta bidang. Lahan yang dibebaskan tidak banyak, hanya di bawah 300 meter," jelasnya.
Ia menargetkan, pembangunan jembatan yang sempat terhenti akibat kendala lahan ini dapat diselesaikan pada akhir tahun 2025.
"Kalau target kita sih 2025 ini selesai. Pekerjaannya juga tidak terlalu rumit sehingga bisa segera dikerjakan tahun ini," ucapnya.
Adapun anggaran pembangunan Jembatan Bakantambun diperkirakan mencapai Rp9,5 miliar hingga Rp10 miliar.
"Kalau tahun sebelumnya Rp8 miliar, lalu ada tambahan Rp1,5 miliar, jadi totalnya kurang lebih Rp10 miliar," ungkap Rusman.
Sebelumnya, proyek strategis yang menghubungkan jalur Tirtamulya–Cikampek sekaligus akses angkutan sampah ke TPA Jalupang ini sempat terhenti delapan bulan akibat kendala pembebasan lahan.
H. Salim (55), warga Bakantambun, mengaku ekonominya ikut terpukul karena proyek mangkrak tersebut.
"Dulu usaha lancar, sekarang seret dan merugi. Sudah delapan bulan kami menunggu, tapi nggak ada kepastian," keluhnya.
Ia berharap pemerintah segera menuntaskan pembebasan lahan agar aktivitas warga kembali normal.
"Kami cuma minta disegerakan, biar aktivitas normal lagi. Jangan biarkan warga menunggu tanpa kepastian," tegasnya. (Sky)