![]() |
Sandy Deniar Adimega. |
KarawangNews.com – Sekretaris KNPI Rengasdengklok, Sandy Deniar Adimega, menyoroti proses rekrutmen tenaga kerja yang dinilai jauh dari transparansi, keadilan, dan profesionalisme.
Menurutnya, rekrutmen seharusnya menjadi ajang mencari talenta terbaik melalui mekanisme terbuka, namun kenyataan di lapangan kerap berbeda.
"Peserta yang sudah serius mempersiapkan diri justru merasa dirugikan, karena keputusan akhir bukan berdasarkan kemampuan dan kompetensi, melainkan faktor lain yang dipaksakan," kata Sandy, Senin (9/9).
Ia menegaskan, praktik rekrutmen yang dipenuhi titipan dan KKN hanya akan melahirkan stigma buruk, menurunkan motivasi, serta merugikan pencari kerja berkompetensi.
"Situasi ini mencederai semangat pencari kerja sekaligus merusak kepercayaan publik terhadap integritas lembaga," ungkapnya,
Ia menyinggung Perda Nomor 1 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan yang mengatur komitmen persentase penerimaan tenaga kerja lokal.
Menurutnya, banyak tenaga kerja potensial di Karawang, khususnya tenaga kesehatan (nakes), yang layak bersaing, namun semangat mereka kerap patah oleh sistem seleksi yang tidak transparan.
"Kami mendorong pemerintah hadir di tengah polemik dan opini liar terkait rekrutmen pekerja di RSUD Rengasdengklok. Perda tersebut harus ditegakkan agar peluang kerja benar-benar berpihak pada tenaga kerja lokal, baik nakes maupun bidang lain," tegasnya.
Sandy mengingatkan, perda jangan sampai hanya menjadi “fiksi” yang memberi harapan palsu bagi pencari kerja di Karawang, sementara implementasinya justru berlawanan dengan semangat aturan tersebut. (*)