![]() |
Petani Karawang, Provinsi Jawa Barat. |
KarawangNews.com – Petani di 30 kecamatan di Karawang mengeluhkan sulitnya mendapatkan solar bersubsidi untuk mengoperasikan alat pertanian akibat barcode Pertamina yang tidak berlaku dan belum diperpanjang.
Akibatnya, banyak alat seperti traktor dan pompa air mangkrak, menghambat proses tanam.
Hal ini disampaikan seorang petani asal Cibuaya, Ahmad pada Kamis (18/7/2025) siang. Ia mengaku bingung karena proses perpanjangan barcode berbelit, harus bolak-balik antara SPBU, Disperindag, dan Dinas Pertanian. Dokumen yang diminta juga banyak, termasuk SKU dan nomor seri traktor.
Petani lain, Saepul Bahri dari Telagasari, menambahkan, mereka terpaksa membeli solar eceran dengan harga tinggi. Ia mendesak pemerintah segera turun tangan agar kegiatan pertanian tak terganggu hanya karena urusan administrasi.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Karawang, Lilis, menjelaskan, kini barcode diterbitkan langsung oleh dinas, bukan lagi oleh Pertamina. Namun, keterbatasan sistem hanya satu akun untuk seluruh Karawang, menyebabkan proses menumpuk.
Diharapkannya, BP Migas segera memberi akses akun ke setiap kecamatan agar lebih efisien.
Selain itu, kata Lilis, petani juga diimbau mengajukan permohonan barcode secara kolektif dengan dokumen lengkap.
"Solar subsidi hanya untuk alat pertanian, bukan perikanan. Dinas juga telah berkoordinasi dengan BP Migas agar prosedur semakin dipermudah," ujarnya. (**)