 |
| Camat Kutawaluya Ade Setiawan memberikan edukasi dan himbauan pada para sopir angkot. Senin (31/10) |
KarawangNews.com - Fenomena siswa SMP di Kutawaluya pulang bergelantungan di angkutan kota (angkot), viral beberapa hari belakangan. Angkot jurusan Kutawaluya - Pedes yang seharusnya memuat 14 orang. Berdasarkan pantauan, seringkali dinaiki lebih dari 20 orang hingga meluber sampai kap mobil (overcapacity).
Pemandangan yang terjadi hampir saban hari ini, menjadi sorotan banyak pihak karena rentan membuat siswa celaka. Camat Kutawaluya Ade Setiawan saat diwawancara, mengatakan hal ini sangat membahayakan keselamatan dan tentu tidak bisa dibiarkan untuk kedepan.
"Kita dari pihak kecamatan, dan perangkat desa hadir disana untuk memberikan edukasi. Alhamdulillah dari pihak sekolah menyambut baik akan hal ini," terang Ade.
Meski pihak sekolah sudah memasang spanduk, untuk para siswanya tidak menaiki kap mobil saat pulang. Ade menegaskan, akan mengedukasi para siswa dan supir angkot. Dengan melakukan pengawasan setiap jam bubar secara rutin, menggandeng pihak terkait terutama kepolisian, untuk mengawasi siswa dan para sopir angkot supaya tertib berlalu-lintas.
"Meski pihak sekolah sudah memberikan himbauan tidak bergelantungan di pintu dan tidak naik ke atap. Tadi kita juga melibatkan pihak polsek, selaku muspika untuk menertibkan atau mengawasi sopir angkot dan anak-anak untuk tertib berlalu lintas," imbuhnya.
Lebih lanjut, selain menyarankan pengaturan khusus jam pulang siswa pada pihak sekolah untuk mengurai kepadatan di jalan. Ade berjanji akan menugaskan linmas desa dan trantib kecamatan dengan dibantu kepolisian, untuk mengawasi agar anak-anak kedepannya tidak celaka.
"Sudah kita beritahukan ke sopir, Itu sangat berbahaya, siswa bergelantungan di pintu serta di atap. Kedepan, rutin kita akan tugaskan linmas dan trantib, bekerjasama dengan polsek juga. Konkritnya hari ini," tandas Ade. [Yoz]
