TIRTAJAYA, RAKA - Alika (6) menderita hidrosefalus sejak umur 3 bulan, anak kedua dari dua bersaudara ini lemas tak berdaya tanpa pengobatan intensif dari dokter, mengingat orang tuanya gakin (keluarga miskin). Keluarga Alika tinggal di rumah neneknya di Dusun Pisang Sambo, RT 03/02, Desa Pisang Sambo, Kecamatan Tirtajaya.
Orang tau Alika mengaku tidak mampu untuk mengobati secara medis karena terbentur biaya, meski pemerintah telah menggratiskan pengobatannya, tetapi keluarga tidak memiliki biaya untuk transportasi dan biaya keseharian selama menunggu jika Alika dirawat inap di rumah sakit.
Anak ke dua dari dua bersaudara ini adalah putri pasangan Dian Permana (30) dan Idah Dahlia (29), awal Alika menderita hidrosefalus diduga akibat berbenturan kepala dengan kakaknya pada saat bermain. Menurut ibunya, waktu itu Alika masih berumur tiga bulan, setelah benturan kepala itu badannya panas lalu terlihat ada perubahan hingga kepalanya lambat laun jadi membesar sampai sekarang.
Upaya telah dilakukan pihak keluarga pada tahun 2007 lalu, Alika dibawa ke rumah sakit swasta di Karawang, namun akibat terbentur biaya dan keterangan pihak medis dengan penjelasan yang menakutkan, apabila dioperasi kemungkinan keberhasilannya 50%-50% antara hidup dan mati, dengan alasan itu Alika dibawa pulang dan tidak jadi dioperasi, hingga kini Alika masih terbaring menunggu uluran tangan para dermawan dan kepastian medis yang bisa menyelamatkan nyawa Alika meski dioperasi.
Ayah Alika, Dian Permana sedih jika melihat kondisi anak keduanya itu, namun ia tidak bisa berbuat banyak, karena pendapatannya dari hasil bekerja sebagai buruh kasar hanya cukup untuk makan saja. Harapannya ada pada dermawan yang mau membantu biaya pengobatan anaknya. (spn)
