JAYAKERTA, RAKA - Karawang berkabung, tokoh agama KH. Obay Hasan Basri meninggal diusianya ke-83. Sosok yang dikenal sebagai sesepuh ulama Jawa Barat dan Banten ini dikenal ilmu teologinya, dia mampu mengembangkan teologi dan akidah juga ilmu tauhidnya.
Pimpinan Ponpes Mursyidul Falah ini meninggalkan 9 anak dan 20 cucu, selama hayatnya sosok yang dikenal tegas ini selalu menyampaikan pesan supaya umat Islam tak keluar dari koridor akhlak dan tauhidnya. Beliau pun dikenal non organisasi, tidak memihak atau masuk salah satu organisasi Islam maupun politik. Namun begitu, dia diakui sebagai ulama besar oleh semua organisasi Islam dan politik di Jawa Barat dan Banten.
Kiprahnya sebagai Pimpinan Ponpes Mursyidul Falah ini setelah mendapat tampuk kempemimpinan dari ayahnya Alm. Abdul Manaf yang telah mendirikan ponpes itu tahun 1950 lalu. Sosok yang memiliki jiwa toleransi terhadapn masyarakat ini meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD Karawang pukul 21.30 WIB. Selama ini, dia memiliki penyakit komplikasi menahun, diantaranya sakit jantung.
Dalam ajarannya yang selalu dikatakan kepada anak, cucu dan muridnya, KH. Obay Hasan Basri selalu menegaskan supaya lembaga Islam menegakan ketegasan hukum Islam dan dia selalu menyatakan penolakannya pada ajaran sesat yang mengaku Islam tapi menyimpang dari tahuid.
Hadir pada saat pemakaman, Bupati Karawang Drs. H. Dadang S. Muchtar dan wakilnya Hj, Eli Amalia Priatna, aparat pemda, calon bupati Karawang juga para ulama se-Jawa Barat dan Banten. Alm. H. Obay Hasan Basri disolatkan oleh 15 ribu pejabat, ulama dan masyarakat setempat di Masjid Nurul Falah, Desa Kampungsawah.
Dijelaskan putra kedelapan Alm, H. Aje Lukman kepada RAKA, Selasa (9/6) siang, ayahandanya ini memberi wasiat untuk mengembangkan terus dunia pendidikan. "Kami akan antusias terus mengembangkan dunia ponpes ini," ujarnya. (spn)