• Jelajahi

    Copyright © KarawangNews.com - Pelopor Media Online di Karawang
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Cuaca Laut Sekarang Membahayakan Nelayan

    Rabu, 25 Februari 2009
    BATUJAYA, RAKA - Bulan Februari biasanya merupakan puncak musim hujan. Namun matahari sering muncul dan cuaca sudah sering bersahabat. Akan tetapi di laut kodisinya berbeda. Angin menyebabkan gelombang tinggi dan membahayakan nelayan yang melaut. Bahkan penduduk di sekitar pesisir pun dapat terkena imbas dari fenomena alam ini.
     
    Demikian kata guru pecinta alam SMAN 1 Batujaya, Kholid Al Kautsar, kepada RAKA, Selasa (24/2) siang. Menurutnya, laut adalah bagian terbesar dari keseluruhan luas bumi, mencakup 70% wilayah bumi. Artinya keberadaan laut dan fenomena di dalamnya sangat besar peranannya terhadap kehidupan manusia. "Namun fenomena yang terjadi di laut justru sering kian mengancam kehidupan manusia. Gelombang laut misalnya, dapat menimbulkan bencana hingga hilangnya mata pencaharian nelayan karena takut melaut," ucapnya.
     
    Gelombang laut, lanjutnya, diakibatkan oleh dua aspek, yaitu angin dan gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari atau lebih dikenal dengan sebutan pasang air laut, angin terbentuk oleh perbedaan temperatur. Semakin tinggi perbedaan, semakin tinggi angin yang dihasilkan. Dengan kata lain, perbedaan temperatur yang ekstrem dapat memicu munculnya angin yang ekstrem. Sedangkan pasang air laut terjadi adanya bulan purnama atau bulan baru.
     
    Angin yang menghasilkan gelombang tinggi di Indonesia banyak dipengaruhi fenomena 'La Nina', yaitu pembentukan awan yang mengarah ke Indonesia yang disebabkan oleh suhu muka laut di Samudra Pasifik dan Samudra Hindia lebih rendah dibanding Indonesia. Dampaknya cukup besar, curah hujan menjadi tinggi di wilayah Indonesia dan angin otomatis bertiup sangat kencang.
     
    Belum lagi 'Siklon' yaitu angin yang berputar ratusan kilometer perjam, ini berpengaruh cukup besar terhadap gelombang tinggi. Siklon terbentuk karena adanya pemanasan sinar matahari yang membuat daerah sekitarnya bertekanan udara rendah sehingga ada perputaran udara di atas tempat tersebut, radiusnya bisa sampai 200 km.
     
    Saat ini yang mesti diwaspadai adalah 'pasang maksimum' pada saat bulan purnama atau bulan baru. Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Bandung, fenomena ini akan terjadi pada tanggal 25 Februari dan potensi terjadinya pasang maksimum pada tanggal 23 sampai 27 Februari. Pasang maksimum ini bila diperkuat dengan cuaca buruk, berpotensi terjadinya gelombang tinggi dan banjir ROB. "Apa lagi saat ini adalah puncak musim hujan, nelayan dan warga pesisir pantai diharap waspada," jelasnya. (spn)
     
    Kolom netizen

    Buka kolom netizen

    Lentera Islam


    Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah: 153)

    Berita Terbaru

    lingkungan

    +