 |
| Kantor UPTD Wilayah III Cikampek, Karawang Jawa Barat. |
KarawangNews.com – Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Wilayah III Cikampek, Karawang, Provinsi Jawa Barat, terpantau kumuh dan tidak tertata rapi. Bahkan, lokasi tersebut diduga dijadikan tempat penampungan rongsokan sampah ekonomis non B3.
Di bawah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Cikampek, terdapat 65 personel yang membawahi tujuh kecamatan dengan total 65 desa, termasuk menangani sampah domestik dari 10 rumah sakit.
 |
| Heri. |
Mandor DLHK Cikampek, Heri, mengakui banyak sampah ekonomis menumpuk di kantor tersebut. Menurutnya, kondisi itu terjadi karena sebagian besar pekerja lapangan sering mengumpulkan barang bekas untuk dijual kembali.
"Itu memang anak-anak (petugas) kadang bawa barang mulungan dari jalan atau rumah sakit, lalu dikumpulkan di sini sebelum dijual. Jadi sifatnya sampingan, bukan bisnis resmi," kata Heri.
Ia juga menjelaskan, sebagian pekerja hanya menerima honor sekitar Rp2 juta per bulan dengan sistem harian, tanpa jaminan kesehatan. "Upahnya Rp2 juta, tapi hitungannya harian dan dibayar bulanan. Untuk BPJS Kesehatan sebagian besar mengandalkan kepesertaan dari desa," jelasnya.
Meski demikian, Heri mengakui, penggunaan area kantor sebagai tempat transit rongsokan tidak sesuai aturan kebersihan.
"Sebenarnya tidak boleh, ini hanya sekadar transit saja. Saya pun tidak mengizinkan secara resmi, hanya membantu anak-anak biar mereka bisa beresin dulu sebelum dibawa keluar," ujarnya.
Kondisi kumuh kantor DLHK ini menimbulkan pertanyaan publik, mengingat instansi tersebut justru memiliki tugas utama dalam menjaga kebersihan lingkungan di Karawang. [Sky]
