![]() |
PT. Pupuk Kujang Cikampek, konservasi tanam Mangrove di pesisir Karawang, Provinsi Jawa Barat. |
KarawangNews.com – PT Pupuk Kujang meluncurkan program Tangkar Bagja. Inisiatif jangka panjang ini dalam rangkaian Hari Ulang Tahun ke-50 perusahaan dengan mengembangkan ekowisata mangrove di Dusun Tangkolak, Desa Sukakerta, Kecamatan Cilamaya Wetan, Karawang.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Pupuk Kujang, Maryono, langkah ini dilakukan bukan sekadar respons sesaat, melainkan komitmen konkret untuk melestarikan lingkungan dan memperkuat ekonomi masyarakat.
"Tangkar Bagja, akronim dari Tangkolak Karawang Membangun Kehidupan Sejahtera," ucapnya.
Lanjut dikatakannya, dirancang sebagai solusi komprehensif. Program ini memiliki dua tujuan utama antara lain melindungi wilayah pertanian pesisir Dusun Tangkolak dari abrasi laut, serta menciptakan dampak sosial dan ekonomi berkelanjutan bagi warga setempat.
"Kami tidak hanya bicara tentang produksi pupuk, tetapi juga tentang bagaimana bisa memberikan kontribusi nyata bagi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar kami," kata Maryono, saat meninjau penanaman Mangrove.
Lebih jauh ia mengatakan, program Tangkar Bagja adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan ekosistem seimbang, di mana alam terlindungi dan masyarakat dapat tumbuh mandiri secara ekonomi.
"Kami percaya, kemajuan perusahaan harus sejalan dengan kemajuan dan keberlanjutan lingkungan serta komunitas," kata Maryono.
VP Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Pupuk Kujang, Agung Gustiawan, menerangkan, peluncuran program ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh jajaran direksi Pupuk Kujang, perwakilan pemerintah daerah, pemangku kepentingan, dan mitra terkait, sebuah simbol komitmen lintas sektor terhadap keberlanjutan.
Ia menegaskan, program Pupuk Kujang berbeda karena berdasarkan hasil social mapping dan evaluasi tim TJSL.
"Ini bukan program jangka pendek, tapi berkelanjutan, terus kami monitor agar pendapatan dan perekonomian masyarakat terus berkembang," jelasnya.
Sebagai bagian integral dari Tangkar Bagja, Pupuk Kujang telah membangun berbagai fasilitas penunjang ekonomi lokal, seperti tugu, paving blok, spot foto, gazebo, area pembibitan, dan fasilitas pengolahan sampah.
Tak hanya itu, inisiatif ini juga fokus pada edukasi dan pelatihan keterampilan bagi warga di bidang pertanian, pembibitan, serta pembuatan produk bernilai jual.
"Diharapkan, upaya ini akan menarik lebih banyak pengunjung dan memicu pertumbuhan UMKM baru di Dusun Tangkolak," ungkapnya.
Sebagai bagian dari program Tangkar Bagja dan perayaan HUT ke-50 perusahaan, Pupuk Kujang telah menanam total 5.050 pohon mangrove dari empat jenis berbeda di pesisir Karawang, sebanyak 500 bibit Bruguiera sp yang berfungsi sebagai pewarna alami, penahan abrasi, sumber pangan, dan bahan baku industri; 500 bibit Sonneratia sp (Kapidada) yang melindungi garis pantai dari erosi dan berpotensi diolah menjadi dodol atau sirup.
Sebanyak 2.025 bibit Avicennia marina yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan pangan, pengawet makanan, serta kayu bakar, dan 2.025 bibit Rhizophora mucronata dengan fungsi utama untuk mencegah erosi pantai. Inovasi Program dan Produk unggulan Tangkar Bagja.
Program Tangkar Bagja tidak berhenti pada penanaman, melainkan merangkul berbagai inisiatif pemberdayaan yang inovatif. Salah satunya adalah pemberdayaan pemuda setempat melalui pembinaan komprehensif, mereka bertransformasi menjadi agen green beach. Para agen ini fokus pada pelestarian hutan bakau di pesisir Kabupaten Karawang, aktif dalam Budidaya Mangrove di lahan 5 hektar dengan 1.000 pohon, dan memperoleh penghasilan dari penjualan bibit mangrove.
Selain itu, dikatakan Agung, program ini juga mendorong Pengembangan Olahan Produk Ikan. Masyarakat setempat kini mampu menghasilkan produk olahan ikan seperti kerupuk rajungan, teri krispi, dan amplang bandeng, yang telah berhasil dipasarkan di area Karawang.
Sebagai upaya Konservasi Lahan Kritis juga terus digalakkan dengan penanaman mangrove berkelanjutan di pesisir Desa Tangkolak untuk mencegah abrasi.
"Penanaman mangrove ini merupakan bagian dari kegiatan tahunan Kujang Environment Festival (KURVA) yang untuk pertama kalinya difokuskan di wilayah pesisir," kata Agung Gustiawan.
Di tempat yang sama, VP K3LH Pupuk Kujang, Kasmadi menjelaskan, biasanya penanaman itu di darat, tapi tahun ini mencoba menanam mangrove, karena pantai lama-lama mengikis daratan.
"Ini bentuk kolaborasi karena kebetulan TJSL punya program di Tangkolak, dan kami juga ada keinginan menanam mangrove, jadi kami lakukan di tempat yang sama agar hasilnya bisa dimanfaatkan oleh TJSL juga," terangnya.
Melalui program Tangkar Bagja, Pupuk Kujang tidak hanya merayakan pencapaian emasnya selama 50 tahun, tetapi juga menanamkan harapan baru bagi generasi mendatang.
"Ini adalah bukti nyata komitmen perusahaan untuk menjadi produsen yang bertanggung jawab, pelestari lingkungan, dan peningkat kualitas hidup masyarakat di sekitarnya, membangun masa depan yang lestari dan sejahtera," ujarnya. (*)