KARAWANG, KarawangNews.com - Kenaikan harga beras sejak beberapa pekan lalu dipengaruhi beberapa aspek, salah satunya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada awal Maret 2015 ini, serta gagal panen di sejumlah daerah lumbung padi, sehingga distribusi beras terhambat.
Melihat kondisi harga beras yang mengalami kenaikan harga, pemerintah berupaya untuk menstabilkan harga dengan sejumlah cara, salah satunya menggelar operasi pasar, tetapi upaya tersebut nampaknya kurang berpenagaruh terhadap harga beras, harga beras tetap tinggi.
Selain itu, minimnya sosialisasi operasi pasar yang dilakukan oleh Bulog dan Disperindag membuat masyarakat tidak banyak mengetahui operasi pasar beras yang dilakukan oleh keduanya, sehingga upaya tersebut tidak banyak membuahkan hasil untuk menurunkan harga beras di pasaran yang melambung tinggi.
Kepala Disperindag, Hanafi justru mengaku heran dengan upaya yang dilakukanya menggelar operasi beras sejak awal bulan ini, tetapi tidak banyak berpengaruh terhadap harga beras di pasaran. Diduga ada oknum yang memainkan harga beras, sehingga harga beras sulit dinormalkan.
“Pengaruh lain naiknya harga beras adalah naiknya harga BBM, sehingga biaya tranportasi dari distributor ke pasar induk ikut naik. Untuk bisa mengimbangi operasional pengiriman beras maka pengusaha beras menaikan harga jual beras,” kata Hanafi. (had)
Melihat kondisi harga beras yang mengalami kenaikan harga, pemerintah berupaya untuk menstabilkan harga dengan sejumlah cara, salah satunya menggelar operasi pasar, tetapi upaya tersebut nampaknya kurang berpenagaruh terhadap harga beras, harga beras tetap tinggi.
Selain itu, minimnya sosialisasi operasi pasar yang dilakukan oleh Bulog dan Disperindag membuat masyarakat tidak banyak mengetahui operasi pasar beras yang dilakukan oleh keduanya, sehingga upaya tersebut tidak banyak membuahkan hasil untuk menurunkan harga beras di pasaran yang melambung tinggi.
Kepala Disperindag, Hanafi justru mengaku heran dengan upaya yang dilakukanya menggelar operasi beras sejak awal bulan ini, tetapi tidak banyak berpengaruh terhadap harga beras di pasaran. Diduga ada oknum yang memainkan harga beras, sehingga harga beras sulit dinormalkan.
“Pengaruh lain naiknya harga beras adalah naiknya harga BBM, sehingga biaya tranportasi dari distributor ke pasar induk ikut naik. Untuk bisa mengimbangi operasional pengiriman beras maka pengusaha beras menaikan harga jual beras,” kata Hanafi. (had)